Untuk mengendalikan penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh jamur, seperti layu semai, busuk pangkal batang dan akar, busuk buah dan daun, dsb kami sarankan menggunakan bioFungisida (ramah lingkungan) berupa agenhayati Trichoderma, baca selanjutnya : KLIK DISINI
Fertigasi di Greenhouse (Fertigation, Fertilizer and Irrigation Sytem)
Penyiraman dan pemupukan budidaya sayuran didalam greenhouse pada umumnya dilakukan secara bersamaan.
Penyiraman dan pemupukan sangat menentukan pertumbuhan, produktifitas dan kualitas tanaman. Teknis penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan dengan cara manual atau menggunakan sistem irigasi, teknis fertgasi tergantung dari jenis tanaman dan media yang digunakan dalam budidaya sayuran atau tanaman lainnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyiraman, yaitu : Larutan nutrisi tanaman yang akan digunakan untuk penyiraman tanaman harus mempunyai kepekatan (EC) dan nilai pH yang sesuai dengan jenis tanaman dan umur tanaman, yang dapat diukur dengan alat EC dan PH meter sebelum didistribusikan ke tanaman. Volume dan kepekatan larutan nutrisi diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman, umur tanaman, virietas dan tipe iklim setempat. Frekuensi penyiraman larutan nutrisi tergantung pada kondisi setempat, dan berbeda antara tanaman yang masih kecil dengan tanaman yang sudah dewasa.
Apabila penyirman larutan nutrisi dengan cara manual (penyiraman dilakukan oleh orang untuk setiap polybag) agar dihitung kebutuhan tenaga kerja tiap satuan luas kebun, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam waktu dan frekuensi penyiraman. Pada sistem fertigasi tetes, Keuntungan lain bahwa itu mengurangi kontak air dengan tanaman pertumbuhan di atas tanah (daun, batang, dan buah) sehingga membuat kondisi yang kurang menguntungkan bagi banyak penyakit.
Petani dengan variabel sumber daya air juga dapat menghargai tekanan yang lebih rendah (8-10 psi di garis tetes) yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem irigasi tetes. fertigasi sukses, terdiri dari informasi tentang desain, operasi, dan pengelolaan. Fertigasi memungkinkan petani untuk mudah menerapkan nutrisi sepanjang musim Setiap nutrisi dalam bentuk yang larut tersedia untuk penyerapan yang tepat tanaman setelah aplikasi, yang memungkinkan kontrol lebih besar atas petani terhadap ketersediaan nutrisi untuk tanaman. Faktor ini dapat menyebabkan penggunaan pupuk lebih efisien. Nutrisi dapat diterapkan secara harian, mingguan, atau periodik, tergantung pada rencana pengelolaan keseluruhan unsur hara bagi tanaman. Ketika nutrisi yang diterapkan sebelum mereka dibutuhkan, petani dapat mengurangi hilangnya nutrisi dari zona akar.
Berikut contoh fertigrasi :
Cara membuat sistem fertigrasi sederhana : KLIK DISINI
Related Posts:
– Jual Aplikasi Profil Investasi Daerah untuk Bappeda Berbasis Web
– Jual Aplikasi E Monev Bappeda
– Jual aplikasi E-Planning Bappeda
– Jual Aplikasi RKA Online
– Program Aplikasi SIPPD Online
– Jual Aplikasi E Monev Pembangunan (LAKIP, Realisasi Fisik dan Keuangan, TEPA/TEPRA)
Tinggalkan Balasan