1. Persiapan
Pada areal yang terserang Ganoderma sp., sensus penyakit Ganoderma sp. mutlak diperlukan, tetapi mungkin sangat mahal karena harus dilakukan pohon per pohon. Hasil sensus penyakit Ganoderma sp. sebaiknya dibuat dalam bentuk peta kejadian penyakit Ganoderma sp.untuk setiap blok kebun, sehingga selain menggambarkan kejadian penyakit Ganoderma sp. juga dapat menggambarkan lokasi sumber inokulum Ganoderma sp. Peta kejadian penyakit Ganoderma sp. ini selanjutnya digunakan sebagai dasar pertimbangan tahapan teknik peremajaan yang akan dilakukan.
2. Perlakuan Khusus
Secara umum tahapan Peremajaan kelapa sawit pada areal endemik Ganoderma sp. hampir sama dengan areal non endemik Ganoderma sp. Perlakuan khusus yang dilakukan pada areal endemik Ganoderma sp. adalah dilakukannya olah tanah dan pemungutan sisa tanaman, aplikasi big hole, dan aplikasi agensia hayati.
a. Olah Tanah dan Sanitasi Akar-Batang
Tahapan sanitasi sumber inokulum Ganoderma sp. berupa akar kelapa sawit terinfeksi maupun batang kelapa sawit adalah sebagai berikut:
1) Pengolahan tanah pada daerah endemik Ganoderma sp. yang akan diremajakan berupa pembajakan (bajak 1) dengan traktor dari dua arah mata angin yaitu arah utara ke selatan dan dari arah barat ke timur sebelum penumbangan pohon.
2) Penumbangan pohon dan pengangkatan bonggol dan akar kelapasawit ke permukaan. Selanjutnya batang kelapa sawit dicincang dengan alat berat dan disusun di bekas jalan kontrol, akar dan bonggol dibuang dari areal Peremajaan.
3) Pengutipan akar dilakukan dengan cara membersihkan akar yang tercecer dari bonggol yang telah diangkat dari tanah.
4) Pengolahan tanah kedua dilakukan dengan cara menggaru (garu1) dengan dua arah mata angin yaitu utara-selatan dan timur-barat. Kemudian dilakukan pengutipan akar yang banyak tercecer di permukaan tanah.
5) Pengolahan tanah ketiga dilakukan dengan bajak (bajak 2) dari dua arah mata angin yang berlawanan seperti pada saat pengolahan pertama. Setelah itu dilakukan pengutipan akar yang muncul di permukaan tanah dan dilanjutkan dengan garu yang ke dua (garu 2). Setelah pengolahan dengan garu yang ke dua, maka akar muncul lagi ke permukaan tanah dan dilakukan pengutipan sampai bersih.
b. Sistem Lubang Tanam Besar (Big Hole)
1) Pembuatan lubang tanam besar dilakukan setelah pengutipan akar selesai dan telah bersih dari akar-akar yang merupakan sumber infeksi Ganoderma sp.
2) Pembuatan lubang tanam besar dilakukan dengan cara membuat lubang tanam baru (lubang dalam lubang) berukuran 3 x 3 x 0,8 m dengan besar lubang tanam berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 m.
3) Pada sistem lubang tanam besar diaplikasikan tandan kosong sawit sebanyak 400 kg per lubang tanam dan menambahkan fungisida berbahan aktif Trichoderma sp. sebanyak 400 gram per lubang. Aplikasi bahan organik (tandan kosong sawit) dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah pada lapisan tanah subsoil. Selain itu, tanah pada generasi 2 atau lebih perlu dilakukan perbaikan kesuburan tanah.
4) Aplikasi sistem lubang tanam besar hanya dilakukan pada daerah yang tidak tergenang atau bukan areal rendahan.
c. Aplikasi Agensia Hayati
1) Aplikasi agensia hayati sangat diperlukan pada tahap ini sebagai tindakan preventif. Agensia hayati yang digunakan biasanya Trichoderma sp. Untuk menekan serangan Ganoderma.
2) Fungsi agensia hayati Trichoderma ini akan menekan Ganoderna boninense yang berada pada dinding-dinding lubang tanam besar. Baca selanjutnya Cara Aplikasi Trichoderma.sp : KLIK DISINI